Pasangkayu, toBagoes Sulbar – Warga kembali menyampaikan keresahan terkait kondisi Air Sungai Salobiro, aliran yang membentang dari Dusun Balanti menuju Burangge hingga Dusun Kareo, Desa Kasano, Kecamatan Baras, Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat yang dinilai terus mengalami perubahan warna dan pencemaran. Sabtu (15/11/2025).
Meski tersiar informasi bahwa pengolahan TBS (Tandan Buah Segar) di perusahaan telah dibatasi, warga mengaku kondisi air sungai masih keruh dan tidak menunjukkan tanda-tanda perbaikan. Aktivitas tersebut kembali dikaitkan oleh warga dengan operasional PT Palma, meski hal tersebut belum dikonfirmasi melalui hasil pemeriksaan resmi.
Keluhan ini bukan baru pertama kali muncul. Warga merasa persoalan pencemaran sungai terus berulang tanpa solusi yang jelas. Lambannya penanganan dari pemerintah dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) baik tingkat kabupaten maupun provinsi membuat sebagian warga mempertanyakan keseriusan instansi terkait.
“Pengolahan TBS memang katanya dikurangi, tapi air sungai tetap kotor. Artinya ada masalah yang belum selesai. Kami khawatir ada pihak yang terlalu melonggarkan aturan untuk perusahaan,” ungkap salah seorang warga yang mengeluhkan kondisi sungai.
Masyarakat juga meminta pemerintah melakukan pemeriksaan terbuka, transparan, dan menyeluruh, termasuk publikasi data kualitas air yang selama ini tidak diketahui masyarakat secara langsung.
“Kami hanya ingin sungai kami bersih. Jangan sampai perusahaan jadi prioritas, sementara warga malah dirugikan,” tambah warga lainnya.
Hingga kini, warga menunggu langkah konkret pemerintah dalam memastikan seluruh perusahaan, termasuk PT Palma, benar-benar memenuhi standar lingkungan hidup serta tidak mengabaikan kepentingan masyarakat yang bergantung pada sungai untuk kehidupan sehari-hari.
(**)
