Makassar, toBagoes Sulbar – Aksi demo di Kota Makassar berakhir ricuh dan tragis. Massa yang menggelar aksi unjuk rasa pada Jumat (29/8/2025) malam membakar Gedung DPRD Kota Makassar di Jalan AP Pettarani.
Amukan api melalap hampir seluruh gedung wakil rakyat tersebut. Dalam tragedi ini, dua orang ditemukan tewas mengenaskan. Mereka adalah Muhammad Akbar Basri alias Abay, fotografer Humas DPRD Makassar, dan Sarinawati (26), staf perempuan DPRD.
Abay ditemukan tak bernyawa di lantai tiga, tepat di tengah kobaran api yang membubung tinggi. Menurut pengakuan sejumlah staf, Abay sempat sibuk mengevakuasi rekan-rekannya, hingga ia sendiri terjebak tanpa jalan keluar.
Mencekamnya suasana itu sempat ia rekam. Dalam kondisi sesak nafas, Abay mengirim tiga video terakhir ke grup WhatsApp Media DPRD Makassar. Video yang gelap dengan suara terengah membuat merinding siapa saja yang menontonnya. “Sesak nafas, ya Allah,” ucap Abay pelan dalam salah satu rekamannya.
Ia juga sempat menuliskan pesan yang membuat rekan-rekannya terdiam:
“Nda bisa kak (keluar), kalau keluar selesaika.”
Pukul 22.30 WITA, WhatsApp Abay sudah tidak lagi aktif. Namun di grup WhatsApp lainnya bersama staf DPRD, ia sempat menulis pesan perpisahan:
“Bismillah, mohon maaf kalau ada salahku semua. Sehat-sehatki nah. Dikepung, nda bisa apa-apa. Mohon doata, kasihan.”
Sayangnya, perjuangan Abay bertahan hidup berakhir dini hari. Sekitar pukul 01.16 WITA, tim BPBD dan petugas gabungan mengevakuasi jasad Abay dalam kondisi sudah tak bernyawa, dibungkus kantong oranye. Bersamanya, Sarinawati juga ditemukan tewas.
Jenazah keduanya dibawa ke RS Bhayangkara sebelum dipulangkan ke rumah duka masing-masing.
Tragedi ini meninggalkan luka mendalam bagi keluarga DPRD Makassar dan masyarakat. Video serta pesan terakhir Abay kini viral di media sosial, menjadi saksi bisu kepanikan di balik demo anarkis yang berujung pembakaran gedung DPRD Kota Makassar.
Sumber Berita: Tim Redaksi
Editor: Sadiman


