Pasangkayu, toBagoes Sulbar – Komitmen untuk membangun masyarakat cerdas dan berpengetahuan mendapat energi baru di Kabupaten Pasangkayu. Kamis pagi (17/7/2025), Bupati Pasangkayu H. Yaumil Ambo Djiwa, S.H meresmikan Gedung Layanan Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Pasangkayu, sebuah langkah nyata menuju transformasi literasi dan pengelolaan arsip modern.
Peresmian yang berlangsung khidmat ini dihadiri para tokoh penting daerah, termasuk Kapolres Pasangkayu AKBP Joko Kusumadinata, S.H., S.I.K, Dandim 1427/Pasangkayu Letkol Czi Dony Siswanto, unsur Forkopimda, Kepala Kejaksaan, Ketua Pengadilan, OPD, camat, lurah, hingga para guru dan pelajar.
Acara dimulai dengan semangat, ditandai dengan pembacaan doa dan lagu Mars Perpustakaan yang mengisi ruangan dengan aura optimisme. Dalam sambutannya, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan menyampaikan harapan besar bahwa fasilitas ini akan menjadi pusat tumbuhnya budaya literasi di tengah masyarakat.
Bupati Pasangkayu dalam pidatonya menekankan bahwa literasi adalah fondasi utama kemajuan daerah. Ia mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menjadikan perpustakaan sebagai ruang tumbuh bersama, bukan hanya tempat membaca, tetapi juga tempat berpikir, berdiskusi, dan mencipta gagasan untuk kemajuan Pasangkayu.
Setelah penandatanganan prasasti, rombongan pejabat dan tamu undangan meninjau ruangan-ruangan perpustakaan yang modern dan ramah pengunjung. Fasilitas ini dilengkapi dengan berbagai koleksi buku, ruang baca nyaman, dan akses digital yang memudahkan masyarakat menjangkau informasi.
Kapolres Pasangkayu AKBP Joko Kusumadinata menyambut baik kehadiran gedung ini. “Perpustakaan ini bukan hanya soal buku, tapi tentang harapan. Harapan agar generasi muda Pasangkayu tumbuh cerdas, beretika, dan kritis,” ungkapnya. Ia juga menegaskan pentingnya sinergi antarinstansi dalam mendukung pembangunan literasi di daerah.
Peresmian ditutup dengan sesi ramah tamah dan foto bersama—momen yang menandai awal era baru pengelolaan pengetahuan dan arsip berbasis pelayanan publik di Pasangkayu.
Dengan gedung ini, harapannya budaya membaca bukan lagi pilihan, tapi gaya hidup masyarakat Pasangkayu. (Sdm)
