Mamasa, toBagoes Sulbar – Keluhan warga terhadap pelayanan air bersih Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Mamasa kembali mencuat. Kali ini datang dari warga Dusun Salukodo Puncak, Desa Osango, Kecamatan Mamasa, yang mengaku tidak mendapat aliran air selama dua minggu terakhir.
Salah satu warga, Ricci Alui, mengungkapkan bahwa suplai air PDAM ke rumahnya sudah terhenti sejak pertengahan Oktober. Akibatnya, ia bersama warga lain terpaksa membeli air galon untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Sudah dua minggu tidak mengalir air di rumah. Bak penampungan saya kering total. Kami terpaksa pakai air galon untuk mandi dan mencuci,” ujar Ricci, Minggu (2/11/2025).
Ricci menyesalkan pelayanan PDAM yang dinilai belum konsisten dalam menyalurkan air hingga ke wilayah atas, terutama di kawasan Salukodo Puncak yang memiliki kondisi geografis menanjak.
Menanggapi keluhan tersebut, Direktur PDAM Mamasa, Nurhadi Lake, memberikan penjelasan. Ia mengakui adanya kendala distribusi air ke wilayah atas akibat penggunaan air berlebih di bagian bawah.
“Untuk wilayah Salukodo airnya sebenarnya mengalir, tetapi bagian puncak memang sulit karena tekanan air melemah. Kami sudah meminta warga di Salukodo bagian bawah agar menutup kran setelah bak penampungan mereka penuh, supaya air bisa naik ke puncak,” jelas Nurhadi.
Ia menambahkan, pasokan air untuk wilayah Salukodo bersumber dari bak penampungan Parak, dan di bagian puncak terdapat sekitar tujuh kepala keluarga yang terdampak.
Nurhadi berharap warga dapat bekerja sama menjaga distribusi air secara merata agar seluruh pelanggan dapat menikmati layanan dengan baik.
Sementara warga berharap PDAM segera mencari solusi teknis jangka panjang, seperti penambahan tekanan pompa atau penataan ulang jalur pipa distribusi, agar permasalahan serupa tidak terus berulang.
Sumber Berita: Riki
Editor: Sadiman


